Label

Rabu, 01 Oktober 2014

Misteri Pencuri Wortel (Fabel)


               
            Pada suatu siang, seekor kelinci bernama Chika sedang berjalan beriringan dengan seekor tupai bernama Darsi menuju rumah Silla, kura-kura teman mereka. Dengan asiknya mereka mengobrol dijalan sampai tidak sadar kalau sudah sampai di rumah Silla. Rumah Silla didalam pohon dan persis sebelahnya terdapat ladang milik Silla yang berisi aneka sayuran.


 “Darsi, kamu duluan masuk ke rumah Silla ya, nanti aku menyusul.” Chika langsung meninggalkan Darsi entah kemana. Darsi pun masuk ke rumah Silla. Silla mempersilahkan Darsi dan menyuguhkan beberapa cemilan . Mereka pun asik berbincang tentang ladang Silla yang penuh dengan sayuran.
Saat sedang asik berbincang, tiba-tiba Chika datang. Mereka pun melanjutkan obrolan mereka.
  “Oh iya, besok aku ingin panen ladangku loh.” Ucap  Silla.
  “Jangan lupa bagikan wortelnya ke aku ya, haha.” Canda Chika
            “Yah, sayang sekali Silla tidak menanam kacang-kacangan. Aku tidak kebagian jatah dong?” Sambung Darsi.
Tidak hanya mengobrol, mereka juga bermain. Hingga mereka tidak sadar kalau hari sudah mulai sore.
 “Chika, Silla, aku pulang duluan ya. Ini sudah sore,” ucap Darsi tiba-tiba.
“Loh, kenapa buru-buru?” Tanya Silla.
 “Aku  ada sedikit urusan. Chika, kamu mau pulang denganku?” Jelas Darsi.
 “Kamu duluan aja, Darsi. Aku masih ingin disini sampai malam.”
                Darsi pun meninggalkan rumah Silla. Sedangkan Chika, ia bermain dengan Silla sampai malam.

Keesokan harinya, Chika pergi kerumah Darsi untuk bermain. Mereka memang sering bermain bersama. Tapi tiba-tiba Silla datang ke rumah Darsi dengan raut wajah marah.
                “Silla, kamu kenapa?” Tanya Chika baik-baik.
                “Tadi pagi saat aku ingin panen semua sayuranku, semua wortelnya hilang. Pasti salah satu diantara kalian ada yang mengambilnya! Ayo, kalian mengaku!” Ucap Silla dengan marahya.
                “Kok kita yang dituduh? Kan bisa saja ada binatang lain! Jangan asal menuduh dong!” Ucap Chika membela dirinya dan Darsi.
                “Engga mungkin! Kan kalian yang kemarin ke rumahku! Saat aku ingin tidur, aku menaruh alat perangkap di ladangku. Jadi kalau bukan kalian, pasti binatang itu sudah terperangkap!”Ucap Silla dengan galak
                “Chika mungkin yang mengambil! Kan Chika kelinci, memakan wortel. Kalau aku kan tidak suka wortel!” Tuduh Darsi tiba-tiba. Chika tersentak kaget atas tuduhan Darsi. Dan Silla menatap Chika tajam.
                “Benar itu, Chika?” Tanya Silla.
                “Enak saja kamu Darsi menuduhku! Aku memang kelinci dan memakan wortel, tapi tentu saja aku membeli wortel ku, bukan mencurinya!” Ucap Chika membela dirinya.
                “Tapi siapa lagi yang memakan wortel selain kamu! Kalau ada yang mencurinya saat kita bermain di rumah Silla, pasti sudah ketauan orangnya dong!” Jelas Darsi.
                Saat mereka terus ribut, tiba-tiba seekor anak kelinci masuk ke rumah Darsi.
                 “Eh,  Ika sudah pulang? Bagaimana tadi mainnya?” Sapa Darsi kepada anak kelinci itu.
                “Tadi mainnya seru, kak Darsi!” Jawab Ika dengan senangnya. Darsi yang baru teringat kalau ada Chika dan Silla di rumahnya, ia memperkenalkan Ika ke semuanya.
                “Chika, Silla, ini Ika. Ia anak kelinci milik sahabatku. Sahabatku menitipkannya kepadaku untuk beberapa hari kedepan, karena ada sedikit masalah yang harus dia selesaikan. Ika, yang kelinci itu namanya kak Chika, kalau yang kura-kura namanya kak Silla.” Ucap Darsi sambil menunjuk Chika dan Silla.
                “Ooh, jadi ini yang namanya  kak Silla? Makasih ya kak Silla untuk wortelnya!” Kata Ika.
                “Eh? Wortel apa?” Tanya Silla bingung.

                 “Itu, wortel yang kemarin! Kan kemarin kak Darsi setelah pulang bermain, ia membawa banyaak sekali wortel. Kata kak Darsi, wortel itu dari kak Silla. Jadi, makasih banyak ya kak wortelnya!” Ucap Ika.
                Chika dan Silla pun menatap Darsi yang sedang gelisah. Mereka mulai mengerti dengan semuanya.
                “Ooh, jadi Darsi yang mencuri wortel ku kemarin?” Tanya Silla selidik.
                “Umm.. Itu.. A-aku..” Darsi semakin gelisah di tempatnya, bingung mencari alas an.
                “Sudahlah, Darsi. Kamu jujur saja. Dari pada masalah semakin rumit.” Jelas Chika halus.
                “I-iya.. Aku kemarin yang mencuri wortel Silla. A-aku kemarin bingung  mencari makanan untuk Ika karena kemarin sudah sore. Jadi terpaksa aku mencuri wortel Silla.” Jelas Darsi sambil menunduk.  Silla menghela nafas pelan.
                “Kenapa kemarin kamu tidak bilang saja? Nanti kan bisa aku berikan kepadamu. Kalau gini kan jadinya membuat masalah.” Ucap Silla.
                “Aku takut kamu tidak mau memberikannya kepadaku. “ Ucap Darsi pelan.


                  Darsi pun meminta maaf kepada Silla karena telah mengambil wortel di ladangnya tanpa izin. Ia juga meminta maaf kepada Chika karena telah menuduhnya yang mengambil wortel Silla. Darsi juga berjanji untuk tidak mengambil barang yang bukan hak miliknya lagi, karena itu bisa menimbulkan masalah.

Tidak ada komentar: